Jumat, 21 Mei 2010

MENANTI SEBUAH JAWABAN

Saat kulihat langit cerah dimalam hari
Dihiasi jutaan bintang yang eksotis
Bintang pun bersinar
Membentuk rasi bintang wajahmu
Dengan bulan sabit sebagai senyuman
Yang memberikan sebuah makna dalam hidupku
Walau terkadang ku tak bisa melihatmu
Biarlah kulihat dalam mimpi
Karena wajahmu selalu kusimpan dalam relung hari
Mungkinkah ku harus mengatakannya pada bintang timur
Tentang rasa cinta yang ku pendam selama ini ?
Atau.....
Mungkinkah ku harus bertanya pada langit biru
Tentang isi hatinya ?
Oh Tuhan.....
Tolonnglah aku
Aku bimbang dan ragu
Menghadapi jalan berliku
Hanya Engkau yag mengerti perasaanku
Dan hanya satu yang ku tahu dari dirinya
Sebuah jawaban tulus di bibirnya
Yang indah nan elok menghiasi wajahnya
Sekalipun ku harus senang, kecewa atau sedih karenanya
Akan kutunggu jawaban itu
Sampai ku tak bisa melawan waktu
Ku lakukan semua itu
Karena sesungguhnya aku menyayangimu

Kamis, 20 Mei 2010

PAGI

Awan hitam bergulung-gulung
Di atas langit mendung
Matahari tak nampak oleh lembayung

Dahan pohon ikut melambai
Meniupkan roh ke pesisir pantai
Membuat dedaunan tercerai-berai

Alangkah dingin pagi ini
Hanya kicauan burung memberikan makna tersendiri
Memberikan warna yang amat berarti

DERBY LONDON

Beribu sangsi
Akhirnya terlewati
Setelah sekian lama menanti
Semuanya akan tersaji
Penggila bola pun terobati

Puluhan ribu kursi
Mulai dipadati
Tak peduli pada terik matahari
Semua orang bernyanyi

Derby London penuh gengsi
Sarat emosi
Memberi warna tersendiri
Arena para punggawa beraksi
Tuk unjuk gigi
Meraih trofi di musim ini

Mereka yang kalah harus mengakui
Dirinya bukanlah juara sejati
Hanya pecundang yang harus pergi
Tuk mengubur mimpi

TANGAN KOTOR SANG KORUPTOR

Ketika rakyat menderita
Mereka tak tahu harus bersandar pada siapa
Kepercayaan pada pemimpin pudar seketika
Tiada lagi orang yang bisa dipercaya
Rakyat dibuat tidak berdaya
Oleh kekuatan adidaya
Materi dan harta menjadi pemicunya
Hingga membuat sebagian orang gelap mata
Mereka menghalalkan berbagai cara
Hanya untuk kebahagiaan sementara
Tak peduli siapa yang miskin siapa yang kaya
Kesenjangan sosial kian terasa
Entah hukuman apa yang membuat mereka jera
Tempat yang cocok untuknya hanyalah penjara dan neraka
Semoga mereka binasa untuk selama-lamanya
Agar negeri ini bisa bangkit dari dilema

PILU

Bak periuk diterpa angin
Kata diucap raga tak beringin
Lembayung terkikis perdu
Lembing menancap ujar beradu

Selesir lembu di lembah nirwana
Sebak diurai warna kian nestapa
Sibak tabir di balik perisai
Asa tersisa ubah perangai

Sampan mendayung abaikan karang
Mala karam kemarau berkurang
Songsong buana gapai pertiwi
Kikis luka dalam sanubari

TAWAKAL

Jika kau sendriri
Janganlah merasa sepi
Ada Allah yang selalu menemani

Jika kau bersedih
Janganlah di pendam di hati
Ada Allah tempat kita berbagi

Jika kau melihat orang senang
Janganlah iri dengki
Ada Allah yang mengawasi

Jika kau bahagia
Janganlah menjadi lupa
Ada Allah tempat kita memuja

Jika kau mendapat cobaan
Janganlah berputus asa
Ada Allah tempat tuk meminta

Jika kau kecewa
Janganlah merasa pilu
Ada Allah tempat kita mengadu

Jika kau gundah
Janganlah menjadi kalut
Ada Allah tempat tuk bersujud

Ingatlah kau akan kebesaran namaNya
Syukuri segala nikmatNya
Patuhilah perintahNya
Dan jauhi laranganNya

Mintalah ridhoNya agar berkah menjadi milikmu
Dan jalani sunah-sunah rasul dalam dirimu
Sebelum malaikat datang menjemputmu

SAAT KUSUKA KAMU

Pertama kali kulihat kamu di kapal pESIAr no 3
Kamu sungguh IM3 (imut, menarik, menawan dan menyenangkan)
Wajahmu yang berukuran XL
Sungguh cantik dan FLEXIbel
Pemikiran kamu yang luAS dan SMART membuatku merasa SIMPATI kepadamu
Kamu adalah FREN-ku yang setia baik suka maupun duka
Kamu ibarat MENTARI yang cahayanya selalu membuatku HEPI

SAHABAT SETIAKU

Wahai sahabat
Canda-tawamu
Memberi warna dalam hidupku

Senyummu yang tulus
Selalu memotivasiku ke jalan yang lurus

Dikala ku pilu
Kau selalu ada tuk membantu

Saat ku terjatuh
Kau adalah tempat tuk berlabuh

Jika ku berduka
Kau berusaha tuk menghapus luka

Bila ku berjalan seorang diri
Kau datang tuk menemani

Wahai sahabat
Jangan kau lupakanku
Karena ku menyayangimu dengan sepenuh hati

Kan ku ukir namamu dengan tinta emas
Sampai kebaikan hatimu bisa ku balas

SEJUTA KENANGAN DI PARAHYANGAN

Lembaran putih yang kupegang
Memberikan makna tersendiri
Huruf dan angka terpampang disana
Membentuk suatu nama dan kalimat

Parahyangan K2-2 Jakarta-Bandung
Begitu kueja tuk membacanya
Tiket yang selama ini kutunggu, kurinduran
Sungguh amat berarti

Setelah sekian lama kujenuh beraktivitas
Dan lelah untuk berpikir
Semua terhapus seketika
Dengan pesiar kereta yang menyenangkan

Gerbong demi gerbong mulai terisi
Peluit kereta memecah sunyi
Kereta pun melaju dari sebelah kiri
Menuju tempat yang kunanti

Kursi yang empuk
Udara yang sejuk
Rel yang meliuk-liuk
Pemandangan yang hilangkan kantuk

Sawah yang berpetak-petak
Sungai yang beriak
Pepohonan yang penuh semak
Peteni yang menggembala ternak

Jembatan yang panjang
Gunung yang membentang
Awan putih yang terang
Hatiku amat senang

Semua begitu indah
Semua bagai mimpi yang cepat berlalu
Entah mengapa waktu berjalan begitu cepat
Sampai akhirnya pemberhentian terakhir
Yang memisahkanku dengan semua itu
Ingin rasanya aku mengulang kenangan indah itu

Tapi kini harapanku hilang sudah
Tiada lagi Parahyangan yang berjalan
Hanya kekosongan belaka
Semua tinggal kenangan

Namun biarlah semua itu terjadi
Akan kujaga semua kenangan itu
Akan kusimpan di dalam hati
Agar selalu terpelihara selama-lamanya