Dalam kehidupan sehari-har, tentunya banyak warga di wilayah jabodetabek yang beraktivitas dengan menggunakan jasa Kereta Rel Listrik (KRL) ekonomi. Transportasi yang satu ini amat digemari oleh masyarakat karena disamping cepat, biaya yang dikeluarkan untuk dapat menggunakan KRL tersebut relative murah jika dibandingkan dengan transportasi lain.Maka tak jarang bahwa KRL ekonomi setiap harinya selalu dipenuhi oleh penumpang sampai-sampai banyak dari mereka yang rela menunggu lama,berdesakan atau bahkan naik di atap kereta hanya untuk mencapai tempat tujuan. Melihat hal tersebut PT.KAI memberikan solusi berupa pengadaan KRL ekonomi AC yang mulai beroperasi beberapa tahun lalu. KRL tersebut sangat diminati oleh masyarakat karena hanya dengan membeli tiket seharga 6000 rupiah, masyarakat sudah dapat menikmati perjalanan dengan lebih nyaman daripada dengan menggunakan KRL ekonomi biasa. Namun tidak sedikit dari para pengguna jasa KRL ini yang beranggapan bahwa dengan menggunakan KRL ekonomi AC akan membentuk motivasi tersendiri. Bila dilihat dari sudut perilaku konsumen maka motivasi tersebut bisa dikategorikan sebagai bentuk motivasi harga diri, alasannya agar para pengguna jasa KRL ekonomi AC dilihat sebagai masyarakat yang tergolong ke dalam ekonomi menengah ke atas. Padahal tidak semua penumpang yang menggunakan KRL ini adalah masyarakat yang kategori ekonominya menengah ke atas melainkan juga dari semua lapisan masyarakat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar